Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 13:34:57【Sehat】689 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(6211)
Artikel Terkait
- SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja

Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan

Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG

Prabowo: Indonesia

Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang

Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit